Saat ini, kita dihadapkan pada arus banjir informasi yang tidak
dapat dicegah. Coba lihat, jumlah daftar buku, artikel,koran dan majalah baru
yang terbit sepertinya tidak ada habisnya. Konsekuensinya,..hm..anda akan dicap
“gagap informasi” kalau memilih tidak mau berurusan dengan informasi baru. Jadi
? Cara yang paling bijak adalah terapkan pola membaca cepat. Dan mulailah
melatih dengan kebiasaan baru ini.
Jangan Membaca Per Kata
Tahukan anda bahwa mata kita hanya menangkap informasi ketika berhenti bergerak. Sehingga pada waktu kita membaca, apabila kita merasa mata kita tidak pernah berhenti bergerak sama sekali ketika membaca adalah perasaan yang keliru. Karena sebenarnya ketika membaca, mata kita mengalami beberapa jeda. Yaitu bergerak- stop- membaca-bergerak-stop-membaca dst. Tidak percaya? Anda bisa membuktikan teori ini dengan duduk berhadap-hadapan dengan orang yang menghadap buku dan cobalah perhatikan gerakan mata mereka. Gerakan mata mereka pasti memiliki pola yang sama dengan teori diatas. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kunci membaca cepat adalah meminimumkan jumlah gerakan mata berhenti dan pada saat yang sama memaksimumkan jumlah kata yang terbaca dalam setiap satu putaran gerakan mata.
Ada beberapa
kelompok cara membaca. Pola pertama adalah ketika membaca, satu halaman buku,
umpamanya, mata pembaca mencari dan membaca satu persatu kata dalam satu
halaman tersebut. Sedangkan pola kedua adalah pembaca mengelompokkan kata dalam
satu grup. Dan pola baca ketiga adalah menyadari bahwa sebenarnya dalam satu
halaman buku itu hanya akan terdapat beberapa bagian kunci saja yang berguna
bagi pembaca sehingga ketika membaca, matanya melakukan gerakan cepat atau
diistilahkan dengan “scan” halaman buku tersebut baik dengan cara vertikal
ataupun horisontal pada saat yang bersamaan. Jangan Membaca Per Kata
Tahukan anda bahwa mata kita hanya menangkap informasi ketika berhenti bergerak. Sehingga pada waktu kita membaca, apabila kita merasa mata kita tidak pernah berhenti bergerak sama sekali ketika membaca adalah perasaan yang keliru. Karena sebenarnya ketika membaca, mata kita mengalami beberapa jeda. Yaitu bergerak- stop- membaca-bergerak-stop-membaca dst. Tidak percaya? Anda bisa membuktikan teori ini dengan duduk berhadap-hadapan dengan orang yang menghadap buku dan cobalah perhatikan gerakan mata mereka. Gerakan mata mereka pasti memiliki pola yang sama dengan teori diatas. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kunci membaca cepat adalah meminimumkan jumlah gerakan mata berhenti dan pada saat yang sama memaksimumkan jumlah kata yang terbaca dalam setiap satu putaran gerakan mata.
Anda pasti akan memprotes teori ini dengan mengklaim bahwa pembaca cara pertama pasti akan lebih menguasai material bacaan dibandingkan dengan pembaca cara ketiga. Suatu pernyataan yang masuk akal. Namun, ceritanya akan menjadi berbeda apabila kita diharuskan membaca tiga buah buku dalam waktu semalam!!!. Anda pasti sudah akan lelah luar biasa begitu menyelesaikan membaca beberapa bab dari buku pertama.
Sehingga cara membaca yang paling bijaksana adalah dengan mengkombinasikan ketiga pola baca tersebut. Caranya adalah pertama dengan menggunakan pola baca ketiga untuk menemukan informasi yang dicari dan selanjutnya menggunakan cara baca kedua dan pertama untuk lebih memahami bagian yang penting tersebut. Dengan cara ini maka energi kita ketika membaca hanya dihabiskan untuk bagian –bagian yang paling berguna saja dari bacaan tersebut.
Namun merubah kebiasaan pola baca pertama ke pola baca kedua dan ketiga mengharuskan kita untuk merubah strategi membaca visual kita. Artinya kita harus menghentikan kebiasaan “mengucapkan bacaan kembali dalam hati” dan mencoba untuk “mempercayai gerakan mata”. Apakah ini susah ? Sebenarnya tidak. Perubahan cara membaca bisa sukses kalau kita juga merubah proses mental kita pada waktu membaca dari “ melihat - > mengucapkan -> mengerti” menjadi hanya “ “melihat ->mengerti”.
Cara paling cepat untuk menghentikan kebiasaan “mengucapkan bacaan dalam hati “ adalah dengan meningkatkan kecepatan membaca sedemikian rupa sehingga tidak dapat diucapkan kembali dalam hati. Hal ini berarti kita merubah strategi cara kita membaca dari kata per kata menjadi satu grup kata dalam tiap gerakan mata. Banyaknya kata yang dapat dikelompokkan per satu grup ini tidak terbatas. Kadang-kadang kata yang dikelompokkan dapat berasal dari beberapa baris. Bayangkan !! Cobalah untuk melakukannya, anda akan segera sadar bahwa anda tetap membaca namun dengan cara yang berbeda. Apabila kemudian hati kecil anda berkata “ Tetapi sebenarnya ini bukan 100% membaca “ maka berarti pikiran anda masih beranggapan bahwa definisi membaca adalah mencari kata satu per satu kata dan mengucapkannya kembali dalam hati.
Seleksi Ketika Membaca
Ketika kita membaca suatu bacaan dengan metode membaca cepat, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita.
Bayangkan apabila anda sedang mencari harta karun di suatu danau. Adalah tidak mungkin untuk menyelami setiap meter dari danau tersebut. Langkah yang benar, adalah anda harus memulai dengan menyewa kapal yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi setiap barang yang mungkin serupa dengan harta karun. Dengan cara ini, maka seluruh danau telah di seleksi dengan cepat, menandai area-area tertentu yang dicurigai dan baru memulai menyelam di area tersebut. Dengan cara ini, maka kemungkinan kita menemukan harta karun akan tinggi karena kita tidak membuang waktu kita untuk menyelami area danau yang tidak ada apa-apanya.
Prinsip yang sama dapat dipraktekkan ketika membaca. Sebelum kita memulai membaca, kita harus tahu dahulu apa tujuan dan informasi yang akan dicari. Selanjutnya tujuan ini akan mengubah alam bawah sadar kita menjadi radar dalam menseleksi bacaan. Selain dengan menggunakan radar, hasil membaca juga akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode membaca berlapis. Bagaimana bentuk dari metode membaca berlapis diuraikan dibawah ini:
· Gambaran Umum : baca seluruh buku dengan
kecepatan satu halaman perdetik untuk menentukan cara pengorganisasian, gaya bahasa dan struktur
buku tersebut. Cobalah untuk menyelesaikan proses ini dalam waktu 5 menit.
· Pendahuluan : Apabila anda memutuskan untuk
membaca lebih detail buku tersebut, maka scan bab pertama dengan kecepatan 4
detik per halaman. Perhatikan bagian awal dan akhir dari bab pertama ini yang
biasanya diletakkan dalam bagian pendahuluan dan kesimpulan. Juga jangan lupa
perhatikan kalimat pertama dari setiap alinea dan bagian. Tandai bagian yang
penting dengan pinsip berwarna seperti stabillo.
· Membaca : Jika ada bagian dari suatu bab yang
perlu dibaca lebih detail, kembali kepada bagian tersebut dan baca kembali
dengan kecepatan membaca yang sesuai.
· Analisa : Analisa dan pengulangan singkat
temuan informasi baru secara berkala akan dapat merubah informasi tersebut dari
yang sebelumnya disimpan dalam memori jangka pendek menjadi bagian dari memori
jangka panjang otak.
Selain cara tersebut, ada beberapa cara lain untuk membaca dengan lebih selektif yaitu:
Selain cara tersebut, ada beberapa cara lain untuk membaca dengan lebih selektif yaitu:
· Fokuslah pada kata kunci dan abaikan
kata-kata penghubung atau pengisi. Contoh kata penghubung seperti : jadi,
seperti yang diterangkan diatas, kemudian dll.
· Jangan dibaca ulang informasi yang telah
diketahui. Karena jumlah informasi yang ditransfer kedalam memori jangka
panjang terus bertambah, maka bagian suatu bacaan yang dapat anda abaikan
ketika membaca menjadi terus bertambah pula. Sehingga kecepatan membaca anda
juga akan terus meningkat.
· Abaikan juga bahan bacaan yang tidak
berhubungan dengan tujuan yang dicari.
· Tinggalkan dahulu bagian bacaan yang
kelihatannya memusingkan dan tidak mudah dimengerti. Terus baca bagian lain dan
baru kembali ke bagian tersebut apabila memang diperlukan. Karena seringkali
kita baru memahami makna dari suatu bab setelah membaca bab selanjutnya.
Sumber : www.menu.sman3-kag.sch.id/onnet/onnet4/files/quickinfo5.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar